Rabu, Mei 30, 2012

Renung

Ali Shari'ati; kalau bukan disebabkan nama itu yang tertulis di kulit biografinya, saya merasa seolah sedang membaca babad hidup sendiri. Keterasingan dan gelojak jiwanya tak sukar difahami.

Begitu lah, saya seperti menemukan diri. Manakala ia bertanya, mencabar dan menyanggah, respon dingin lingkungan boleh dibayangkan. Juga, bila ia keluar dari dogma dan status quo.

Barangkali, ini bukan pun renungan, tapi adalah sebuah narsisisme.


Tiada ulasan: