Rabu, Julai 27, 2011

Beda

Saya tak fikir dunia ini harus dipenuhi sosok manusia dengan sifat sepunya. Betapa rencam pun hidup, ia tetap dapat dimaknakan dengan baik selagi kita punyai sikap untuk menerima perbedaan yang wujud.

Tapi seringkali kita gagal mengurus perbedaan. Yang berbeda, kalau pun tak dianggap musuh, kerap terpinggir. Kita, entah mengapa, tetap mahukan lingkungan yang selari, sekepala dll untuk dilihat cocok.

Cliche, tapi, tak siapa yang mahu berisiko barangkali; dan pasti juga akan terlihat angkuh kalau kononnya mengungkap lagak-nya Robert Frost -- I took the road less traveled by, and that has made all the difference.

Ahad, Julai 24, 2011

Hayat

Saya belum pernah berdepan saat cemas terputus makanan. Kalau pun ada, yang sehampir itu mungkin hanya gelojak nafsu yang tak tertahan mendamba teh ais tatkala berkhemah di hutan, juga dalam madrasah Ramadhan.

Lalu, tak mampu saya bayangkan situasi terkini di Somalia. Laporan berita menyebut cuaca yang ekstrem menyebabkan tanah kontang. Tanaman mati, ternakan mencungap untuk hidup. Dan di celahan itu, manusia kebuluran.

Saya du'akan yang terbaik buat saudara-saudara di sana.

Keras

Norway, dan dunia seluruhnya, harus berasa sugul. Bila ada laskar mereng yang mati naluri, lalu secara rambang mempersia jiwa yang buatnya tak berharga, kita perlu segera bertanya; mengapa dunia sebegini kacau?

Anders Behring Breivik, yang khabarnya tanpa simpati telah menembak anak-anak muda di Pulau Utøya, adalah watak yang perlu dicermati. Jalur fikirnya keras, lalu gagal menerima perbedaan yang tak terelakkan.

Hal ini sepertinya sering didengar. Lafaz-lafaz gencar dengan maksud hanya sekelompok manusia saja yang dinilai suci dan benar, bukan lah asing. Hidup ini seolah disumbu resah dan inferior yang tak langsung berjejak.

Warga dunia yang masih waras harus bersikap.

Jumaat, Julai 22, 2011

Bacul

Dalam demam, batuk, dan selsema yang belum kebah, sebetulnya saya mahu lebih sivil. Sivil, atau mudahnya, rasional, rupanya belum mungkin wujud di Malaysia. Kelesuan yang menghijab saya beraktiviti sejak kelmarin, hari ini musnah.

Enam orang ditahan di bawah Ordinan Darurat, dan terbaru, William Bourdon si peguam Perancis yang mendedahkan skandal Scorpene ditahan di KLIA, mengocak rasa amarah pada regim rakus ini. Mereka bermain politik usang dan memualkan.

Tatkala suara tak dibenar didendang, sedar lah, Najib Razak bacul!

Cinta

Dalam seminar berkenaan Syed Qutb minggu lalu, fakta-fakta yang belum pernah terdengar sebelumnya cukup menghiburkan. Pastinya saya tak menyangka yang maestro dakwah sebesarnya juga pernah punyai konflik cinta.

Meski ia bukan hal utama dalam melihat segala jasa dan sumbangannya pada agama, hal-hal seperti ini, selain mewajahkan sisi manusiawinya, turut menyumbang pada komitmen membangun syiar yang ditaklifkan.

Ini kisah menarik yang mungkin wajar saya hadamkan.

Foto

Semalam, saya mungkin telah melihat sebuah foto se-epik dengan foto yang pernah dirakam Alberto Korda. Pasca BERSIH 2.0, selain foto aksi lasak dan ganas aparat regim, foto yang terimbas semalam sangat mengganggu.

Sebetulnya hanya rakaman peristiwa. Ia mungkin akan terus diingati atau terabai dan dilupakan. Tapi buat saya, foto beberapa orang anak muda menunaikan tuntutan solat dalam keadaan tangan yang bergari itu cukup agung.

Dan tentu saja saya yakin -- dunia ini milik orang muda!

Rabu, Julai 20, 2011

Diari

Di samping mengulang baca Risalah Untuk Kaum Muslimin-nya al-Attas, saya turut menekuni sejumlah buku lain sejak beberapa minggu kebelakangan. Awalnya seperti rakus, menyelak itu dan ini dalam sela masa yang ada.

Kini, saya hilang fokus. Langsung buku yang dibaca ditinggal menyemakkan meja. Maka, habuk pantas menyerang. Terbersin-bersin sejak semalam. Malah sedari pagi tadi juga dihinggap selsema. Serasa mahu demam.

Malam, bolehkah kau lekas datang menyelimutkan?

Bebas

Maklumat lanjut boleh diakses di sini.

Selasa, Julai 19, 2011

Duka

Ibu mengirim khabar duka tengah hari tadi. Paman saya, yang selama ini terlihat segar, dijemput bertemu Ilahi. Tentu saja ia mengejutkan, meski khabar sebegini pernah saya hadapi beberapa waktu dulu kala pemergian opah.

Pemeriksaan doktor mengesahkan serangan jantung. Tak terbayangkan, anak-anaknya (yang juga kerabat saya tentunya) kini yatim tanpa bapa. Dalam usia muda sekolah rendah, hakikat ini pastinya hiba dan mengganggu.

Buat paman, muga tenang di sana. Sampai jumpa!

Rabu, Julai 13, 2011

Salut

Saya senang sekali meluangkan waktu membaca anekdot rakyat seputar Perhimpunan BERSIH 2.0. Tentu saja, majoritinya (termasuk saya) bernada keras mengecam sikap bacul pemerintah dan ketulian polis, tetapi masih ada yang bersyahdu mengenangkan darah dan keringat yang tumpah.

Banyak juga catatan menginspirasi, sekadar mengingatkan bahawa nusa ini masih punyai peluang dan harapan. Mereka merakam kenangan; mengimbau rasa bersaudara demonstran jamak agama dan budaya; kecintaan demi nilai manusiawi yang teruji; dan tentang minda yang tercerah.

Murbawan ini, senjatanya jiwa dan semangat. Salut!

Selasa, Julai 12, 2011

Keparat



BERSIH 2.0 buat saya adalah momen agung kebangkitan rakyat. Persetankan segala nista dan ugutan regim pemerintah. Dhamir akan sentiasa melaung kata, "when injustice becomes law, resistance becomes duty."