Memaparkan catatan dengan label Pemikiran. Papar semua catatan
Memaparkan catatan dengan label Pemikiran. Papar semua catatan

Rabu, Mei 08, 2013

Justifikasi


Siddiq Fadzil sering saja mengocak dhamir saya dengan daya renung yang mendalam. Cerapannya melampaui justifikasi agama yang diberikan ulama' dan profesor kangkung untuk membela kezaliman.

Ahad, Mei 05, 2013

Reformasi

To be or not to be, that is the question.
-William Shakespeare

Selasa, April 30, 2013

Islah

Apabila ada kalangan yang terdera dan dizalimi, keadilan serta kebenaran bukan lagi sebuah konstruksi ilmiah yang kaku. Memperjuangkannya adalah sebuah aksi dan tanggungjawab.

Saya senang hati melihat kelompok cendekia ikut terdorong menyatakan sikap mereka lewat penubuhan sebuah komiti kecil baru-baru ini. Hal ini sungguh pun asing, tapi cukup bererti.

Dan dengan ilmu, datang islah mastata'tum -- reformasi sekuat daya.

Rabu, April 24, 2013

Ampu

Saya hampir selesai membaca The Captive Mind, sebuah magnum opus Czeslaw Milosz, cendekia asal Poland yang secara gamblang melakarkan realiti masyarakat dalam sistem totalitarian.

Menghubungkan karya ini dengan erti hidup dalam sebuah negara demokrasi tentu lah keterlaluan. Pun begitu, semacam ada generalisasi serta persamaan sentral yang tak terelakkan.

Ia mengkisahkan kalangan terdidik dan terpandang dalam strata sosial yang tunduk serta lunak kepada kekuasaan meski tahu tentang kefasadan yang terus saja bersipongang dalam sistem itu.

Dek pesona dan tawaran timbal-balik yang mengiurkan, mereka dilihat rela membungkam penentangan peribadi, lalu mengambil sikap yang berseberangan untuk mengampu pemerintah.

Di sini, kalangan itu merajai wawancara media -- profesor kangkung.

Isnin, April 22, 2013

Makna

Karena kesusasteraan bukan sabda seseorang yang menjadi agung setelah melewati masa pertapaan, melainkan sebuah proses yang mengakui kebutuhan untuk sama-sama menemukan sejumlah makna, dan dengan demikian saling bicara.
-Goenawan Mohamad, Catatan Pinggir

Ahad, April 21, 2013

Pesan

Sabtu, April 20, 2013

Sistem

Momen ini telah saya nantikan sejak sekian lama. Pilihanraya yang gendangnya mulai dipalu dengan proses penamaan calon pagi tadi begitu mengujakan. Tapi juga getir dan penuh resah.

Setelah berdekad dihadapkan sistem politik jelek yang tak bermaruah; sistem politik yang memperkaya cukong serta tembolok sendiri; kini waktunya kerancuan itu dirombak total.

Perubahan yang akan kita lakukan ini tentu saja mendesak. Ia menuntut sikap dan prinsip yang jelas. Apalagi manakala berkait soal tata-kelola secara systemic yang begitu fundamental.

Demikian lah du'a kita sehari-hari; muga akan diberkati Gusti Ilahi.

Selasa, Mac 26, 2013

Sako

Pak Sako pada zamannya memang adalah seorang penulis yang gemilang. Sebagai seorang nasionalis, karya tulisnya diadun dengan pemikiran dan kritikan terhadap elit penjajah.

Begitu lah kira-kiranya deskripsi lazim yang ditemukan tentang sosoknya. Pun begitu, waktu berubah. Dan agaknya kerana itu, buah fikir dan idealismanya itu gagal saya fahami.

Saya baru saja menghabisi Anak Mat Lela Gila, tapi setelah lebih separuh ditelaah, intinya tak dapat diterka. Hal yang sama kala saya mengulit Putera Gunung Tahan tak lama dulu.

Ia persis rindu-dendam serta belas-kasih; terlihat ringkas tapi rumit.

Sabtu, Mac 23, 2013

Taat

The continuing appeal of man such as Hasan al-Banna and Sayyid Qutb is due not so much to their intellectual analyses of various contemporary problems, analyses which are often oblivious to the true nature of some of the forces involved, as to their firm belief in the shari'ah and to their personal example of adherence to the shari'ah.
-Seyyed Hossein Nasr, Islam and the Plight of Modern Man

Rabu, Mac 20, 2013

Pisah I

Beberapa bulan lalu saya menyinggung catatan Goenawan Mohamad tentang Edward Said, sang intelektual asal Jerusalem, yang oleh pergolakan politik, terbuang ke Amerika Syarikat.

Dalam sela penantian pengumuman pembubaran parlimen beberapa hari belakangan, saya sempat menghabisi Out of Place, memoirnya yang dilakarkan dengan begitu banyak kenangan.

Sebermula daripada waktu kecilnya yang diterap dengan disiplin, hubungan dengan famili dan teman-teman di Kaherah serta konflik diri di Princeton dan Harvard, ia memang geseh.

Tapi menurut saya, yang paling menarik tentu lah kala ia memisahkan diri daripada kelompok dominan yang popular semata untuk merintis denai sebagai seorang sarjana.

Judulnya cocok; dan sosoknya adalah tugu gadang yang terkalahkan.

Ahad, Mac 17, 2013

Kompromi

Ada seorang ilmuan dengan gelar profesor pernah berpesan kepada saya, yang intinya kurang lebih, mengajukan kompromi dalam hal-hal kebenaran. Ertinya, kekadang kita harus lunak.

Maka tak hairan, dengan bertopengkan hujah agama tentunya, ilmuan itu terus-terusan menjadi juak yang ramah dengan kerajaan. Ia tak berperan-serta menidakkan isu kezaliman.

Tentunya kita boleh menjangka, rencana keislamannya pula kaku dan terpisah dari realiti umat. Ilmu terbuang sebagai gugusan teori tanpa amal meski terdengar bahawa ia cukup mendalam.

Saya pun terhimbau kritik tepat Siddiq Fadzil betapa ulama kini tak punya umat selain hanya bermajikan; dan betapa yang diberatkan bukan lagi pendapat, tetapi hanya lah pendapatan.

Isnin, Mac 11, 2013

Praxis

Saya selalu percaya bahawa faham kebebasan dan keadilan bukan sekadar sebuah theoritical construct yang kaku. Ertinya, ia wajar diupayakan melampaui randau para sarjana.

Manakala mereka memenuhkan gedung-gedung indah dan selesa demi perbahasan itu, marhaen yang terdera serta terhimpit tanpanya kekal tak terpandang, apalagi untuk dibela.

Betapa pun dimusuhi, perjuangan itu tetap wujud. Bagi kalangan tertindas, hidup tak lah sesempurna Skyfall-nya Adele; "when we crumbles / we will stand tall / face it all."

Isnin, Februari 25, 2013

Tawakal

Al-Khuldi, the pupil, relates that he went to Junayd and found him suffering from a fever. "O Master," he cried, "tell God in order that He may restore thee to health." Junayd said: "Last night I was about to tell Him, but a voice whispered in my heart, 'Thy body belongs to Me: I keep it well or ill, as I please. Who art thou, that thou shouldst interfere with my property."
-Al-Hujwiri, Kashf al-Mahjub

Sabtu, Februari 23, 2013

Sejarah

Malam tadi, seperti juga malam-malam sebelumnya belakangan ini, saya terpaksa bergelut untuk lekas lelap. Selagi tak diserang kantuk yang kronik, saya memang tak punyai pilihan -- membaca.

Begitu lah awalnya saya menekuni Comments on the Re-Examination of Al-Raniri’s Hujjatu’l Siddiq: A Refutation karya-nya Prof. al-Attas, sebuah sanggahan bertenaga terhadap Prof. G.W.J Drewes.

Dengan cukup tajam, al-Attas mengkritik sikap dan conjecture yang dilakukan sang orientalis dalam memahami manuskrip langka oleh Nuruddin al-Raniri, ulama besar di Acheh pada abad ke-17.

Mentelaah dan larut dalam karya tulis al-Attas tentang sejarah sering kali mengujakan. Ia tak hanya mengajukan tesis baru, malah dengan berani, memberi tafsiran yang berbeda daripada kelaziman.

Misalnya, yang termuat dalam Historical Fact and Fiction, seputar babad Melaka, Parameswara, dan asal-muasal Sumatera, sebuah rombakan total riwayat yang telah termaktub di Nusantara.

Harapnya malam nanti nyenyak; saya mahu mimpi jadi Hang Jebat.

Jumaat, Februari 22, 2013

Saqifah

Betapa segar manakala khutbah hari ini membabadkan perihal Saqifah Bani Sa'adah, suatu momen penting yang mengambil tempat sesudah wafatnya Baginda Nabi S.A.W.

Peristiwa itu, yang rangkumannya telah saya baca dalam Metafizik dan Kosmopolitanisme-nya Khalid Jaafar, memberi iktibar kepentingan untuk memilih pemimpin.

Khatib memberi sorotan sejarah dengan kaitan seputar isu kontemporari penyertaan ulama dalam gelanggang politik. Ia menjustifikasi peranan dan tindakan itu.

Seideal mana pun kita berhujah, hakikat yang tak ternafi adalah umat tetap berpecah. Hal itu tak terelak. Kita teringat du'a nabi yang ditolak, juga tahu Tuhan lebih mengerti.

Fragmen III

"..kadang-kadang, yang dibutuhkan hanya keberanian."
-Laksmi Pamuntjak, Amba

Khamis, Februari 21, 2013

Esensi

Esensi sesuatu perkara itu sewajarnya lebih diberatkan ketimbang sebuah form yang ditempel dengan pelbagai label. Yang harus diperhatikan adalah persoalan substance yang mendasar.

Dengan hujah tohor ini lah saya cuba bergelut dengan pelbagai polemik yang bermuara dari lapangan politik kita. Faham maqasid shari'ah ditandai oleh maslahah, bukan hukuman melulu.

Dan demi Tuhan, saya takkan mengundi fraksi rasis dalam PRU 13.

Rabu, Februari 20, 2013

Label

Lewat makalahnya yang termuat dalam Adab dan Peradaban, sebuah festschrift buat Prof. al-Attas yang baru diluncurkan, Mohd Affandi Hassan mentakrifkan gelar pengarang dan sasterawan.

Pengarang, begitu katanya, adalah kelompok yang cuba menyampaikan pemikiran sementara sasterawan adalah kelompok yang bermain dengan bahasa untuk meluahkan emosi.

Demikian lah, ketika membacanya, saya cuba membayangkan sekian banyak toko buku dengan rak yang penuh terisi label novel tarbiah; novel islami; dan tentu saja, novel cinta kopiah-tudung.

Sabtu, Februari 16, 2013

Suara

Gideon Levy tak hanya dicemuh bahkan diancam bunuh di negaranya sendiri. Di Israel, pandangannya yang tertuang dalam kolum akhbar Haaretz, dianggap sebagai pengkhianatan.

Ia memang tak pandai berpura apalagi cuba menafikan hakikat negaranya melakukan tindak kekerasan, menggasir rakyat Palestina dengan peluru tanpa apa-apa rasa berdosa.

"People live a good life in a bubble," gumamnya, "they don't want to acknowledge reality." Tapi ia tahu sejarah akan tersingkap dan jadi saksi kepada suara terpinggir serta ternafi.

Jumaat, Februari 15, 2013

Dworkin



Kita menghening cipta khusus buat sarjana hukum, Ronald Dworkin.