Sabtu, Februari 16, 2013

Suara

Gideon Levy tak hanya dicemuh bahkan diancam bunuh di negaranya sendiri. Di Israel, pandangannya yang tertuang dalam kolum akhbar Haaretz, dianggap sebagai pengkhianatan.

Ia memang tak pandai berpura apalagi cuba menafikan hakikat negaranya melakukan tindak kekerasan, menggasir rakyat Palestina dengan peluru tanpa apa-apa rasa berdosa.

"People live a good life in a bubble," gumamnya, "they don't want to acknowledge reality." Tapi ia tahu sejarah akan tersingkap dan jadi saksi kepada suara terpinggir serta ternafi.

Tiada ulasan: