Siddiq Fadzil sering saja mengocak dhamir saya dengan daya renung yang mendalam. Cerapannya melampaui justifikasi agama yang diberikan ulama' dan profesor kangkung untuk membela kezaliman.
Memaparkan catatan dengan label Tokoh. Papar semua catatan
Memaparkan catatan dengan label Tokoh. Papar semua catatan
Rabu, Mei 08, 2013
Jumaat, April 26, 2013
Gelora
Demikian lah, keprihatinan saya kepada kepada teman-teman kalangan muda ditegaskan Pak Samad; "kita tulis puisi bukan untuk cinta-cintaan saja." Dan pak tua ini masih sebegitu tekal berjuang.
Labels:
Aktiviti,
Arus Politik,
Omongan Jiwa,
Sosial,
Tokoh
Ahad, April 21, 2013
Selasa, Mac 26, 2013
Sako
Pak Sako pada zamannya memang adalah seorang penulis yang gemilang. Sebagai seorang nasionalis, karya tulisnya diadun dengan pemikiran dan kritikan terhadap elit penjajah.
Begitu lah kira-kiranya deskripsi lazim yang ditemukan tentang sosoknya. Pun begitu, waktu berubah. Dan agaknya kerana itu, buah fikir dan idealismanya itu gagal saya fahami.
Saya baru saja menghabisi Anak Mat Lela Gila, tapi setelah lebih separuh ditelaah, intinya tak dapat diterka. Hal yang sama kala saya mengulit Putera Gunung Tahan tak lama dulu.
Ia persis rindu-dendam serta belas-kasih; terlihat ringkas tapi rumit.
Labels:
Aktiviti,
Omongan Jiwa,
Pemikiran,
Telaah Buku,
Tokoh
Sabtu, Mac 23, 2013
Taat
The continuing appeal of man such as Hasan al-Banna and Sayyid Qutb is due not so much to their intellectual analyses of various contemporary problems, analyses which are often oblivious to the true nature of some of the forces involved, as to their firm belief in the shari'ah and to their personal example of adherence to the shari'ah.
Labels:
Agama,
Pemikiran,
Telaah Buku,
Tokoh
Rabu, Mac 20, 2013
Pisah I
Beberapa bulan lalu saya menyinggung catatan Goenawan Mohamad tentang Edward Said, sang intelektual asal Jerusalem, yang oleh pergolakan politik, terbuang ke Amerika Syarikat.
Dalam sela penantian pengumuman pembubaran parlimen beberapa hari belakangan, saya sempat menghabisi Out of Place, memoirnya yang dilakarkan dengan begitu banyak kenangan.
Sebermula daripada waktu kecilnya yang diterap dengan disiplin, hubungan dengan famili dan teman-teman di Kaherah serta konflik diri di Princeton dan Harvard, ia memang geseh.
Tapi menurut saya, yang paling menarik tentu lah kala ia memisahkan diri daripada kelompok dominan yang popular semata untuk merintis denai sebagai seorang sarjana.
Judulnya cocok; dan sosoknya adalah tugu gadang yang terkalahkan.
Labels:
Aktiviti,
Pemikiran,
Telaah Buku,
Tokoh
Khamis, Mac 14, 2013
Francis I
Jorge Mario Bergoglio, Archbishop Buenos Aires asal Argentina akhirnya dipilih sebagai Pope yang ke-266 menaungi Vatican, mengetuai Gereja Roman Katolik dengan gelar Pope Francis I.
Manakala fumata bianca berkepul lewat corong Sistine Chapel, buat julung kalinya, para kardinal memutuskan tanggungjawab itu buat seseorang from the end of the world -- dari penghujung dunia.
Ini adalah kali pertama jawatan itu diamanahkan kepada sosok dari Amerika Latin, meski pada tahun 2005, ia diberitakan sebagai favourite dalam saingan dengan Pope Emeritus, Benedict XVI.
Bergoglio dikenal orang sebagai petinggi gereja yang merendah diri, mengasihi kalangan terpinggir dan tak bermewah. Ia menolak segala keistimewaan serta memilih untuk tetap hidup bersederhana.
Muga akan terus thabat dan baik-baik saja; selamat bertugas, Pope.
Labels:
Antarabangsa,
Peristiwa,
Tokoh
Isnin, Februari 25, 2013
Tawakal
-Al-Hujwiri, Kashf al-MahjubAl-Khuldi, the pupil, relates that he went to Junayd and found him suffering from a fever. "O Master," he cried, "tell God in order that He may restore thee to health." Junayd said: "Last night I was about to tell Him, but a voice whispered in my heart, 'Thy body belongs to Me: I keep it well or ill, as I please. Who art thou, that thou shouldst interfere with my property."
Sabtu, Februari 23, 2013
Sejarah
Malam tadi, seperti juga malam-malam
sebelumnya belakangan ini, saya terpaksa bergelut untuk lekas lelap.
Selagi tak diserang kantuk yang kronik, saya memang tak punyai pilihan
-- membaca.
Begitu lah awalnya saya menekuni Comments on the Re-Examination of Al-Raniri’s Hujjatu’l Siddiq: A Refutation karya-nya Prof. al-Attas, sebuah sanggahan bertenaga terhadap Prof. G.W.J Drewes.
Dengan cukup tajam, al-Attas mengkritik sikap dan conjecture yang dilakukan sang orientalis dalam memahami manuskrip langka oleh Nuruddin al-Raniri, ulama besar di Acheh pada abad ke-17.
Mentelaah dan larut dalam karya
tulis al-Attas tentang sejarah sering kali mengujakan. Ia tak hanya
mengajukan tesis baru, malah dengan berani, memberi tafsiran yang
berbeda daripada kelaziman.
Misalnya, yang termuat dalam Historical Fact and Fiction, seputar babad Melaka, Parameswara, dan asal-muasal Sumatera, sebuah rombakan total riwayat yang telah termaktub di Nusantara.
Labels:
Aktiviti,
Omongan Jiwa,
Pemikiran,
Telaah Buku,
Tokoh
Sabtu, Februari 16, 2013
Suara
Gideon Levy tak hanya dicemuh bahkan diancam bunuh di negaranya sendiri. Di Israel, pandangannya yang tertuang dalam kolum akhbar Haaretz, dianggap sebagai pengkhianatan.
Ia memang tak pandai berpura apalagi cuba menafikan hakikat negaranya melakukan tindak kekerasan, menggasir rakyat Palestina dengan peluru tanpa apa-apa rasa berdosa.
"People live a good life in a bubble," gumamnya, "they don't want to acknowledge reality." Tapi ia tahu sejarah akan tersingkap dan jadi saksi kepada suara terpinggir serta ternafi.
Labels:
Antarabangsa,
Pemikiran,
Tokoh
Jumaat, Februari 15, 2013
Jumaat, Februari 08, 2013
Rabu, Februari 06, 2013
Lincoln
Ia berdepan dengan sikap prejudis yang mengental dan belum mampu dilebur. Meski puluhan ribu jiwa telah gugur, konflik perkauman itu tetap saja menimbulkan bentrokan fatal.
Di Amerika waktu itu, juga yang ngaumnya barangkali kita rasakan di Malaysia kini, ada kalangan yang meyakini mereka lebih mulia, lebih terpilih, lebih bererti, justeru menguasai.
Berada di pundak kekuasan, batas moral tiba-tiba mulai kabur. Malah tak lagi ganjil apabila ia menumbuhkan keyakinan absolute yang tak tergoncang. Dunia, dirubah menjadi surga.
Tapi politik akan selamanya kekal sebagai wahana diplomasi, medan di mana tanggungjawab mengatasi keghairahan menawan musuh dan mengakui kesetaraan dalam wujud manusia.
Lincoln akhirnya tetap ditembak, tapi kita tahu, ia belum lagi mati.
Labels:
Aktiviti,
Antarabangsa,
Arus Politik,
Filem,
Tokoh
Isnin, Januari 28, 2013
Kuasa
Robespierre memang cemerlang sebagai khutaba'. Periode tegang dalam revolusi Perancis itu barangkali punyai hutang budi dengannya yang telah menggelorakan kesedaran rakyat.
Meski ia awalnya menentang reign of terror yang menyaksikan kota Paris ditumpahi darah akibat guillotine, pemuka revolusi itu akhirnya gagal mengawal kemaruk kekuasaan sendiri.
Benar lah puisi Pak Samad; ".. kuasa pun seolah menjadi hartanya."
Labels:
Arus Politik,
Demokrasi,
Pemikiran,
Peristiwa,
Tokoh
Ahad, Januari 27, 2013
Tegah
Hayek menegah Fischer terjun ke dalam lapangan politik. Dua tokoh itu, yang awalnya bertemu di LSE, akhirnya merubah lanskap ekonomi dengan ide-ide kebebasan dan pro-pasaran.
Cendekiawan atau kalangan intelektual harus terlibat dalam pertempuran pemikiran, bukan sibuk dengan ehwal politik yang memperdaya serta dipenuhi kebijakan menyeleweng.
Berdekad sesudahnya, kita pun mengangguk; mungkin benar, Hayek.
Labels:
Arus Politik,
Omongan Jiwa,
Pemikiran,
Tokoh
Rabu, Januari 16, 2013
Kembiri II
Bawani dihina dan yang memualkan, hal itu disambut riang dengan tepukan. Kalangan mahasiswa seakan rela melihat hujah dibungkam dengan nista. Tambah malang, medannya, universiti.
Universiti kini memang telah hilang makna. Kita tak lagi merasa ruh keilmuan dan dorongan untuk berfikir. Sebaliknya, ia hanya sebatas kilang penghasil tenaga kerja. Ilmu, langsung nir nilai.
Tapi apa lacur, sebahagian kita memang harus berjujur bahawa tujuan ke universiti adalah demi kertas bernama ijazah. Kemudian, kita pun bekerja dan mengumpul wang untuk berkahwin.
Ini tak aneh, malah, sebagai budaya yang sedang membarah, cara fikir seperti itu rata-ratanya diterima umum sebagai hal yang absah. Tanggungjawab keilmuan tak langsung cuba dimengerti.
Momen sebegini, kita pun mengenang Freire, Maududi dan Shari'ati.
Selasa, Januari 15, 2013
Wahana
Dalam basa-basi sebelum mendeklamasikan Di Atas Padang Sejarah di #KL112 lalu, Pak Samad berterima kasih kepada rakyat kerana memberi maruah kepada "orang baca puisi."
Di
tangannya, puisi adalah senjata. Ia jadi wahana yang mencitrakan detak
jantung serta denyut nadi umat melawan regim zalim dan korup. Sastera
diranumi bahasa perlawanan.
Kekadang,
kita pun jatuh hairan bagaimana ia, pak tua dengan usia lebih separuh
abad, lebih bermotivasi untuk menggemakan hak dan kebenaran melalui
ekspresi kesusasteraan.
Labels:
Aktiviti,
Omongan Jiwa,
Seni,
Tokoh
Sabtu, Januari 05, 2013
Kanang
Saya cuba membayangkan waktu itu; di sebuah belukar tebal, soldadu bertempur sengit. Darah mengucur dari tampang yang gugur tertembak. Pilihannya, lari menjauh atau mati sebagai pahlawan.
Kanang anak Langkau, hero saya sejak di bangku sekolah, memilih yang kedua. Tapi nyawanya tak berakhir di hujung senjata. Meski tubuhnya ditembusi peluru, ia tetap kembali bangun dan melawan.
Kisah sakti itu tak terlupakan. Sejak pertama kali membacanya, ia kekal kukuh dalam ingatan. Dan sosoknya, bersekali dengan motto agi idup agi ngelaban, adalah sihir yang selalu saja menyemangati.
Pahlawan, mungkin lahirnya tanpa rasa pasrah; apa betul, Kanang?
Labels:
Memori,
Omongan Jiwa,
Peristiwa,
Tokoh
Isnin, Disember 31, 2012
Simbol
Di Tunisia, ia membakar tubuh.
Penindasan, begitu ceritanya, telah memaksa Mohamed Bouazizi berbuat
sesuatu yang tak terfikirkan. Tak lama kemudian, ia meninggal dunia.
Di
Pakistan, teror mencengkam. Malala Yousafzai baru pulang dari sekolah.
Dalam kenderaan, ia ditembak. Sebahagian tempurung kepalanya hancur.
Mujur, ia terselamat.
Dua sosok dan dua momen; bedanya, kepasrahan dan penentangan.
Labels:
Antarabangsa,
Pemikiran,
Peristiwa,
Tokoh
Khamis, Disember 13, 2012
Langgan:
Catatan (Atom)