Rabu, Mac 20, 2013

Pisah I

Beberapa bulan lalu saya menyinggung catatan Goenawan Mohamad tentang Edward Said, sang intelektual asal Jerusalem, yang oleh pergolakan politik, terbuang ke Amerika Syarikat.

Dalam sela penantian pengumuman pembubaran parlimen beberapa hari belakangan, saya sempat menghabisi Out of Place, memoirnya yang dilakarkan dengan begitu banyak kenangan.

Sebermula daripada waktu kecilnya yang diterap dengan disiplin, hubungan dengan famili dan teman-teman di Kaherah serta konflik diri di Princeton dan Harvard, ia memang geseh.

Tapi menurut saya, yang paling menarik tentu lah kala ia memisahkan diri daripada kelompok dominan yang popular semata untuk merintis denai sebagai seorang sarjana.

Judulnya cocok; dan sosoknya adalah tugu gadang yang terkalahkan.

Tiada ulasan: