Rabu, April 24, 2013

Ampu

Saya hampir selesai membaca The Captive Mind, sebuah magnum opus Czeslaw Milosz, cendekia asal Poland yang secara gamblang melakarkan realiti masyarakat dalam sistem totalitarian.

Menghubungkan karya ini dengan erti hidup dalam sebuah negara demokrasi tentu lah keterlaluan. Pun begitu, semacam ada generalisasi serta persamaan sentral yang tak terelakkan.

Ia mengkisahkan kalangan terdidik dan terpandang dalam strata sosial yang tunduk serta lunak kepada kekuasaan meski tahu tentang kefasadan yang terus saja bersipongang dalam sistem itu.

Dek pesona dan tawaran timbal-balik yang mengiurkan, mereka dilihat rela membungkam penentangan peribadi, lalu mengambil sikap yang berseberangan untuk mengampu pemerintah.

Di sini, kalangan itu merajai wawancara media -- profesor kangkung.

Tiada ulasan: