Khamis, September 08, 2011

Luluh

Slowly, hundred of thousands of starving Somalis are realizing they may have trekked to Mogadishu only to die there instead.
Esei-nya Alex Perry dalam TIME terbaharu cukup mengganggu, juga meluluhkan. Krisis kemanusiaan yang berlanjut di Somalia wajar diberi perhatian. Ya, mungkin kita boleh mempersalahkan alam. Tapi manusia, dengan segala silang sengketa, perlu diberi pedoman.

Yang menggila adalah kelompok keras dengan lagak kuasawan angkuh. Ratusan ribu yang kini hanya menanti waktu-waktu akhir menghela nafas, rupanya telah dimangsakan politik yang hilang nurani. Anak kecil terus kebuluran, lalu mati, detik demi detik.

Somalia, muga nestapa ini nantinya berakhir.

Tiada ulasan: