Rabu, September 07, 2011

Tafsir

Saya fikir ada hipokrasi yang mulai tampak. Meski terlihat seolah disalut dengan sejumlah faham muluk agama, yang terzahir cukup memualkan. Memang, mungkin saja tafsirnya beda, atau beragam. Tapi pada sebuah kata luhur yang sering cuba dimanipulasi dan direndahkan, tak wajar didiamkan.

Begitu pun, saya agak terhibur. Sosek-sosek dan riuh-rendah yang dikeruhkan dengan pengertian tohor memang takkan selamanya bertahan. Manusia hanya perlu jujur bersikap, dengan diri dan juga lingkungan. Yang luhur itu tak hanya sebatas kata, tapi melampaui apa yang mungkin tak terungkap.

Keangkuhan rupanya tak terlayan. Alahai, alahai, alahai!

Tiada ulasan: