Sabtu, Oktober 15, 2011

Malam

Malam tadi, cubaan melelapkan mata cukup melelahkan. Entah mengapa, tilam yang lazimnya empuk terasa kental, langsung tak mendamaikan. Jenuh berkisar, masih serba tak kena. Makanya, dinihari itu, saya terpaksa membaca.

Dan naskah Intelektual Masyarakat Membangun-nya Prof. Syed Hussein Alatas itu saya singkap. Helaian mukanya mulai menguning, tak terimbau bila kali terakhir ia dibelek. Lalu terjojol lah bola mata manakala menekuni ciri-ciri pandir.

Sarah, atas nama pseudo-intelektual, cabaran anda itu saya sahut!

Tiada ulasan: