Selasa, Mei 08, 2012

Waras

Teman-teman setia dan dewi terpuja,

Barangkali, saya harus mewaraskan kata.

Islami bukan lah kata dengan konotasi negatif. Ia, kalau dimengerti dengan sedemikian luhur, tentunya berbalik kepada pesan pembebasan dan pencerahan keluar dari perhambaan manusiawi, kegelapan ilmu dan aturan hidup jahili yang kacau.

Tak ada yang salah pada Islami-nya sebuah novel, drama, atau apa pun asal saja ia tak berdasar pada faham sempit yang kini tersebar luas. Ertinya yang luhur kelihatan hapus. Maka, kita disogokkan konon Islami hanya pada hubungan uda dan dara.

Mesej ini kian dilaung-laung oleh sekalian yang dengan bangga menggelar diri sebagai da'ie. Mereka mulai menulis dalam nada syahdu yang seringkali menjentik emosi. Belum lagi dikira sedemikian banyak program dengan tema cinta-kasih.

Dalam gelojak rasa itu, kita pun berleka-leka tatkala umat merintih.

Tiada ulasan: