Ada sarjana bilang, kita jangan hanya melihat dunia dengan intellect, tapi juga harus lewat prisma knowledge of the heart. Sebagai muslim, tentu lah dalam tatanan tauhidik.
Tapi ia tak dijelaskan lanjut. Kita tak tahu adakah hal itu adalah semata percikan ilham atau getaran dhamir. Yang pasti, bukan tiap perkara dihadapkan bukti. Cukup sekadar merasa.
Agaknya, bagai kezaliman; tanpa teori pun, kita tahu ia menyeksa.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan