Isnin, Mei 07, 2012

Imaginasi

Orang yang membaca novel adalah orang yang punya imaginasi.

Begitu kurang lebih maksudnya. Saya pun ingat-ingat lupa di mana ungkapan itu saya dengari. Tapi, kalau itu adalah sebuah kenyataan, saya mungkin manusia yang paling rugi.

Saya cuba-cuba membaca novel "Islami". Di muka depannya, blurb dengan ayat-ayat Islami sepertinya menggoda. Dan tentu saja, ia jualan genre popular yang paling laris.

Membacanya, saya jadi lelah. Betapa saya terasa tolol dihadapkan dengan masalah cinta seolah tiada hal lain yang memberati umat. Lalu, dicuplik pedoman Qur'an di sini-sana.

Imaginasi saya dibunuh. Dan dalam feel good factor itu, saya mati.

Tiada ulasan: