Rabu, November 28, 2012

Tempur

Joseph Anton bukan sebuah riwayat biasa. Memoir setebal 634 halaman yang baru selesai saya baca itu, adalah kisah panjang pertempuran politik dan keyakinan.

Tanpa sepatah pun kata maaf, Salman Rushdie memang mencabar sikap konservatif untuk apa yang ia yakini sebagai freedom of thoughts. Tapi harganya -- nyawa.

Adakah kita masih mahu ada darah terus tumpah atas nama Tuhan?

Tiada ulasan: